senasib

Friday, January 2, 2015
By Ellen Livia - 10:31 AM



Senasib itu sejenis kata yang amat berat.

Sejenis terikat.

Kalau kata filsuf anonim, sejenis benang merah yang terhubung

Kalau kata Mama, sesuatu yang ditentukan Yang Maha Esa

Ku tak sedih disini.

Merenung? Iya.

Meratap? Tidak!

Bahagia? Tanpa keraguan!

Masalah nasib itu memang benar adanya atau tidak,

Tanyakan pada alam semesta

Atau rumput yang bergoyang

Yang pasti hidup ini terlalu singkat untuk sejenak memikirkan nasib apa yang akan membawa kita ke halaman berikutnya dalam hidup

Hari ini lembar pertama

Apakah akan terlalut dalam kenangan masa lalu

Atau berkemas tentang apa yang akan membawamu berkelana ke 364 lembar berikutnya dalam jurnal harian penuh misteri

Terlalu banyak kenangan

Terlalu berarti

Yang baik

Buruk jua

Mengubur kenangan mungkin berguna

Bisa jadi sia-sia

Tapi itu kenangan, kenapa dikubur?

Supaya bisa digali

Ketika kembali

Untuk dijadikan refleksi

Akan sesuatu yang sudah terlalui

Setidaknya mempunyai alasan untuk kembali bukan?

Resolusi.

Kenangan.

Perubahan.

Atau sesuatu yang amat klise

Nasib

NB : Foto diatas diambil di Maryland Reinnasance Festival di musim gugur.

{{bukan pemakaman, melainkan kenangan dan harapan yang terkubur}}

(at universe)

  • Share:

You Might Also Like

0 responses

leave your thoughts down here